GDANSK-- Pelatih Yunani, Fernando Santos, akan merancang strateginya untuk pertandingan melawan Jerman pada perempat final Piala Eropa 2012 di dalam kepulan asap rokok, setelah menyatakan pada Kamis waktu setempat, bahwa ia dapat berpikir lebih jernih sambil merokok.
Menjawab sejumlah pertanyaan pada konferensi pers di Stadion Gdansk sehari sebelum Yunani mencoba meraih kemenangan perdana atas Jerman, Santos ditanyai perihal kebiasaannya oleh para pewarta Jerman.
Ketika ditanyai apakah para pemain mengkhawatirkan kebiasaan merokoknya, Santos mengatakan bahwa itu bukan urusan mereka.
"Saya merokok karena saya menyukainya, ketika saya berhenti menyukainya, saya akan berhenti (merokok)," kata pelatih 57 tahun asal Portugal itu.
"Mungkin karena saya memikirkan taktik-taktik begitu banyak menjadi alasan saya merokok. Saya telah berusaha untuk menemukan opsi dan taktik yang tepat, dan ketika saya merokok saya memiliki lebih banyak waktu untuk memikirkannya." Jadi sekarang, anda mungkin mengerti mengapa saya merokok begitu banyak."
Yunani lolos ke turnamen ini dengan rekor tak terkalahkan pada fase kualifikasi, namun mereka tetap saja menjadi tim kejutan di fase perempat final, setelah sebelumnya mengalahkan Rusia di pertandingan Grup A terakhir.
Mereka juga tidak akan diperkuat kapten Giorgos Karagounis, yang menyamai rekor 120 pertandingan timnas milik Theodoros Zagorakis, pada pertandingan melawan Rusia.
Bagaimanapun, Santos mengatakan bahwa timnya yang terorganisir dengan baik namun minim torehan skor akan mengambil inspirasi dari tim 2004 yang menjuarai gelar Eropa di bawah asuhan pelatih Jerman, Otto Rehhagel, di Portugal, dan ia meyakini timnya mampu meniru pencapaian tersebut.
"Seperti tujuh pelatih yang tersisa, mereka semua akan hanya membayangkan kemenangan di final," ucapnya. "Saya pun demikian, jika saya tidak (membayangkan kemenangan) lebih baik saya berhenti dan pergi memancing. Tentu saja kami menyadari kualitas yang dimiliki Jerman, mereka merupakan favorit, bukan hanya untuk pertandingan ini namun favorit untuk meraih gelar."
"Namun jika anda ingat saya pernah berkata bahwa kami datang ke sini bukan untuk berlibur, dan saya tetap mengatakan hal itu. Saya menanti pertandingan hebat besok. Pada sepak bola fase gugur, apapun dapat terjadi." Sekarang semua pertandingan adalah final. Jika anda ingin membandingkannya pada (cerita) David dan Goliath, maka saya senang untuk bermain sebagai David, sebab kita semua tahu ia menang."
Fanis Gekas, yang mencetak gol ke-22 dia bagi negaranya saat Yunani kalah 1-2 dari Republik Ceko di fase grup, mengatakan mereka akan kehilangan pengaruh Karagounis - pencetak gol ke gawang Rusia, yang mengantarkan Yunani ke babak delapan besar.
"Saya harus berkata bahwa kami akan kehilangan Giorgos, ia adalah kapten dan jiwa tim ini, maka jika saya atau orang lain mengambil alih (peran) pimpinan, kami akan harus mencoba untuk mengompensasi absennya dia bersama-sama." Pemenang pertandingan Jumat akan berhadapan dengan Italia atau Inggris di semifinal. (Antara/arh)
Sumber
Menjawab sejumlah pertanyaan pada konferensi pers di Stadion Gdansk sehari sebelum Yunani mencoba meraih kemenangan perdana atas Jerman, Santos ditanyai perihal kebiasaannya oleh para pewarta Jerman.
Ketika ditanyai apakah para pemain mengkhawatirkan kebiasaan merokoknya, Santos mengatakan bahwa itu bukan urusan mereka.
"Saya merokok karena saya menyukainya, ketika saya berhenti menyukainya, saya akan berhenti (merokok)," kata pelatih 57 tahun asal Portugal itu.
"Mungkin karena saya memikirkan taktik-taktik begitu banyak menjadi alasan saya merokok. Saya telah berusaha untuk menemukan opsi dan taktik yang tepat, dan ketika saya merokok saya memiliki lebih banyak waktu untuk memikirkannya." Jadi sekarang, anda mungkin mengerti mengapa saya merokok begitu banyak."
Yunani lolos ke turnamen ini dengan rekor tak terkalahkan pada fase kualifikasi, namun mereka tetap saja menjadi tim kejutan di fase perempat final, setelah sebelumnya mengalahkan Rusia di pertandingan Grup A terakhir.
Mereka juga tidak akan diperkuat kapten Giorgos Karagounis, yang menyamai rekor 120 pertandingan timnas milik Theodoros Zagorakis, pada pertandingan melawan Rusia.
Bagaimanapun, Santos mengatakan bahwa timnya yang terorganisir dengan baik namun minim torehan skor akan mengambil inspirasi dari tim 2004 yang menjuarai gelar Eropa di bawah asuhan pelatih Jerman, Otto Rehhagel, di Portugal, dan ia meyakini timnya mampu meniru pencapaian tersebut.
"Seperti tujuh pelatih yang tersisa, mereka semua akan hanya membayangkan kemenangan di final," ucapnya. "Saya pun demikian, jika saya tidak (membayangkan kemenangan) lebih baik saya berhenti dan pergi memancing. Tentu saja kami menyadari kualitas yang dimiliki Jerman, mereka merupakan favorit, bukan hanya untuk pertandingan ini namun favorit untuk meraih gelar."
"Namun jika anda ingat saya pernah berkata bahwa kami datang ke sini bukan untuk berlibur, dan saya tetap mengatakan hal itu. Saya menanti pertandingan hebat besok. Pada sepak bola fase gugur, apapun dapat terjadi." Sekarang semua pertandingan adalah final. Jika anda ingin membandingkannya pada (cerita) David dan Goliath, maka saya senang untuk bermain sebagai David, sebab kita semua tahu ia menang."
Fanis Gekas, yang mencetak gol ke-22 dia bagi negaranya saat Yunani kalah 1-2 dari Republik Ceko di fase grup, mengatakan mereka akan kehilangan pengaruh Karagounis - pencetak gol ke gawang Rusia, yang mengantarkan Yunani ke babak delapan besar.
"Saya harus berkata bahwa kami akan kehilangan Giorgos, ia adalah kapten dan jiwa tim ini, maka jika saya atau orang lain mengambil alih (peran) pimpinan, kami akan harus mencoba untuk mengompensasi absennya dia bersama-sama." Pemenang pertandingan Jumat akan berhadapan dengan Italia atau Inggris di semifinal. (Antara/arh)
Sumber
0 komentar on EURO 2012: Rokok, resep Fernando Santos berpikir jernih :
Post a Comment and Don't Spam!