GDANSK - Kapten tim nasional sepakbola Jerman, Philipp Lahm, menilai
bahwa Italia merupakan lawan yang lebih kuat dibanding Inggris, namun
dirinya tidak sabar menantikan pertandingan "klasik" melawan salah satu
dari kedua tim itu pada semifinal Piala Eropa 2012, yang berlangsung
Kamis (28/6).
Jerman akan bermain melawan Inggris atau Italia pada laga semifinal yang dihelat di Warsawa, untuk bersaing merebut satu tempat di pertandingan final Kejuaraan Eropa di Kiev pada 1 Juli, setelah Jerman mengalahkan Yunani 4-2 di Gdansk pada Jumat pada perempat final.
Selain kekalahan di final Piala Dunia 1966, Jerman tidak pernah dikalahkan Inggris pada turnamen utama, namun di sisi lain Jerman pun belum pernah mengalahkan Italia di putaran final turnamen akbar.
Baik Italia maupun Inggris menikmati lebih banyak kemenangan daripada kekalahan saat berhadapan dengan Jerman.
Melawan Inggris, rekor Jerman adalah menang 11 kali, seri enam kali, dan kalah 15 kali, sedangkan melawan Italia, Jerman hanya mencatatkan tujuh kemenangan, sembilan kali seri, dan 14 kali kalah.
"Anda harus mengambil statistik tersebut dengan sejumput garam," kata Lahm ketika ditanyai mengenai rekor negaranya melawan dua calon lawan yang berhadapan di perempat final terakhir.
"Spanyol tidak menang melawan Prancis selama beberapa waktu, namun mereka kemudian melaju dengan kemenangan (2-0) saat melawan Prancis (pada perempat final Sabtu)."
Ia mengemukakan, "Saya pikir Italia sedikit lebih kuat daripada Inggris, mereka sangat cerdas, terdidik dengan baik dari sudut pandang taktis, dan secara umum sangat sulit untuk dikalahkan."
Kemudian, ia menimpali, "Inggris, di saat yang bersamaan, memiliki kelas. Mereka sedikit lebih berpikiran bertahan dibanding yang biasa mereka lakukan, namun tidak pernah mudah untuk mengalahkan mereka."
"Saya senang ini akan menjadi (pertandingan) klasik bagi kami," ujarnya.
Lahm juga menyatakan, "Kami tidak dapat bermain seadanya saat melawan tim lain, kami harus melakukan semua yang dapat kami lakukan untuk memenangi semifinal dan melaju ke Kiev."
Dengan semakin sengitnya kompetisi untuk menghuni tim inti Jerman, Lahm berkata, pelatih Joachim Loew dimanjakan dengan banyaknya pilihan, namun siapapun yang dihadapi Jerman di semifinal di semifinal, timnya akan bermain baik melawan mereka.
Jerman kalah dari Italia pada semifinal Piala Dunia 2006, sedangkan mereka menghancurkan Inggris di babak 16 besar 4-1 di Afrika Selatan dua tahun silam, dan Lahm berkata Jerman memiliki ingatan yang jelas perihal kedua pertandingan tersebut.
Selain itu, ia menilai, "Itu adalah pertandingan-pertandingan penting terakhir kami melawan tim-tim tersebut, kami kalah dari Italia pada 2006, kami tidak berkembang seperti kami sekarang."
Ia menimpali, "Melawan Inggris, kami bermain baik dua tahum silam, dan anda mengingat hal-hal itu ketika anda kembali menghadapi mereka."
"Kami bermain imbang 1-1 dengan Italia sejak itu (pada pertandingan persahabatan di 2011), dan kami tahu mereka berdua sulit dikalahkan, namun demikian kedua tim akan senang bertemu kami," ujarnya
Sumber;
Jerman akan bermain melawan Inggris atau Italia pada laga semifinal yang dihelat di Warsawa, untuk bersaing merebut satu tempat di pertandingan final Kejuaraan Eropa di Kiev pada 1 Juli, setelah Jerman mengalahkan Yunani 4-2 di Gdansk pada Jumat pada perempat final.
Selain kekalahan di final Piala Dunia 1966, Jerman tidak pernah dikalahkan Inggris pada turnamen utama, namun di sisi lain Jerman pun belum pernah mengalahkan Italia di putaran final turnamen akbar.
Baik Italia maupun Inggris menikmati lebih banyak kemenangan daripada kekalahan saat berhadapan dengan Jerman.
Melawan Inggris, rekor Jerman adalah menang 11 kali, seri enam kali, dan kalah 15 kali, sedangkan melawan Italia, Jerman hanya mencatatkan tujuh kemenangan, sembilan kali seri, dan 14 kali kalah.
"Anda harus mengambil statistik tersebut dengan sejumput garam," kata Lahm ketika ditanyai mengenai rekor negaranya melawan dua calon lawan yang berhadapan di perempat final terakhir.
"Spanyol tidak menang melawan Prancis selama beberapa waktu, namun mereka kemudian melaju dengan kemenangan (2-0) saat melawan Prancis (pada perempat final Sabtu)."
Ia mengemukakan, "Saya pikir Italia sedikit lebih kuat daripada Inggris, mereka sangat cerdas, terdidik dengan baik dari sudut pandang taktis, dan secara umum sangat sulit untuk dikalahkan."
Kemudian, ia menimpali, "Inggris, di saat yang bersamaan, memiliki kelas. Mereka sedikit lebih berpikiran bertahan dibanding yang biasa mereka lakukan, namun tidak pernah mudah untuk mengalahkan mereka."
"Saya senang ini akan menjadi (pertandingan) klasik bagi kami," ujarnya.
Lahm juga menyatakan, "Kami tidak dapat bermain seadanya saat melawan tim lain, kami harus melakukan semua yang dapat kami lakukan untuk memenangi semifinal dan melaju ke Kiev."
Dengan semakin sengitnya kompetisi untuk menghuni tim inti Jerman, Lahm berkata, pelatih Joachim Loew dimanjakan dengan banyaknya pilihan, namun siapapun yang dihadapi Jerman di semifinal di semifinal, timnya akan bermain baik melawan mereka.
Jerman kalah dari Italia pada semifinal Piala Dunia 2006, sedangkan mereka menghancurkan Inggris di babak 16 besar 4-1 di Afrika Selatan dua tahun silam, dan Lahm berkata Jerman memiliki ingatan yang jelas perihal kedua pertandingan tersebut.
Selain itu, ia menilai, "Itu adalah pertandingan-pertandingan penting terakhir kami melawan tim-tim tersebut, kami kalah dari Italia pada 2006, kami tidak berkembang seperti kami sekarang."
Ia menimpali, "Melawan Inggris, kami bermain baik dua tahum silam, dan anda mengingat hal-hal itu ketika anda kembali menghadapi mereka."
"Kami bermain imbang 1-1 dengan Italia sejak itu (pada pertandingan persahabatan di 2011), dan kami tahu mereka berdua sulit dikalahkan, namun demikian kedua tim akan senang bertemu kami," ujarnya
Sumber;
0 komentar on Bagi JERMAN, lawan Inggris atau Italia sama-sama game klasik :
Post a Comment and Don't Spam!