JAKARTA: Spanyol di ambang rekor menjadi tim pertama yang mampu meraih
tiga gelar secara beruntun di turnamen besar saat menghadapi Italia di
final Euro 2012, Senin (2/7) dinihari WIB.
La Furia Roja tampil sebagai juara Euro 2008 dan Piala Dunia 2010.
Hingga kini belum ada tim yang mampu memenangi tiga turnamen bergengsi
secara berturut-turut atau mempertahankan gelar Eropa.
Spanyol dan Italia sebenarnya pernah bertemu di Euro 2012 ini, tepatnya
di laga perdana Grup C dengan kedudukan kuat 1-1. Kini keduanya harus
kembali bertemu, namun di babak penentuan juara.
Berikut ini akan dibahas bagaimana perjalanan Spanyol menuju final,
seperti dilansir goal.com, mulai dari pertandingan grup, perempat-final,
hingga semi-final. Apakah mereka layak untuk bisa memenangi kompetisi
tahun ini?
Spanyol 1-1 Italia
Spanyol harus mengawali putaran Grup C dengan hasil imbang 1-1 lawan Italia, Minggu (10/6) malam.
Dalam pertandingan yang disebut-sebut sebagai salah satu yang terbaik
di Euro 2012 ini, pelatih Spanyol Vicente del Bosque tidak menurunkan
striker murni. Cesc Fabregas diposisikan sebagai "false 9", didampingi
Andres Iniesta dan David Silva sebagai gelandang penunjang.
Italia unggul lebih dahulu melalui Antonio di Natale pada menit ke-60
setelah menerima umpan terobosan Andrea Pirlo dan melepaskan tendangan
ke sisi tiang jauh gawang Casillas. Fabregas mampu menyamakan kedudukan
empat menit berselang usai memanfaatkan umpan terobosan David Silva,
yang sebelumnya bekerjasama operan dengan Andres Iniesta.
Hasil imbang membawa kedua tim menempati posisi kedua dan ketiga karena di pertandingan lain Kroasia menang 3-1.
Spanyol 4-0 Irlandia
Spanyol mulai menunjukkan penampilan ofensifnya di Euro 2012 dengan menumbangkan Irlandia 4-0, Senin (14/6) malam.
Del Bosque menurunkan striker murni dalam pertandingan ini, dengan
mempercayakan posisi kepada Fernando Torres, sementara Fabregas bermain
melalui bangku cadangan. El Nino menyumbang dua gol, sementara dua gol
lain dicetak Silva dan Fabregas.
Pada menit keempat, Silva melakukan penetrasi ke kotak penalti Irlandia
yang sebenarnya mampu digagalkan Richard Dunne, namun bola muntah
berhasil disambar Torres. Silva menggandakan keunggulan pada menit ke-49
memanfaatkan bola muntah tepisan Shay Given atas tendangan Torres. Pada
menit ke-70, Torres kembali mencetak gol memanfaatkan umpan terobosan
Silva. Fabregas melengkapi kemenangan telak dengan golnya di menit
ke-83, yang mampu memanfaatkan umpan sepak pojok Silva.
Kroasia 0-1 Spanyol
Spanyol memastikan diri lolos ke babak perempat-final dengan status
juara grup usai menundukkan Kroasia melalui gol tunggal yang dicetak
Jesus Navas pada menit ke-88.
Dengan kekalahan ini, Kroasia harus tersingkir karena kalah bersaing
dengan Italia yang di pertandingan lain menang 2-0 atas Irlandia.
Spanyol sebenarnya hanya butuh bermain imbang 2-2 untuk menyingkirkan
lawan mereka di final. Namun, mereka tak hanya mengejar hasil seri.
Kemenangan harus diraih untuk menunjukkan gensi sebagai salah satu
kandidat sekaligus juara bertahan.
Gol Navas berawal dari pergerakan Iniesta yang terbebas dari jabakan
off-side saat menerima umpan cungkilan dari Fabregas. Iniesta kemudian
mengirimkan bola mendatar ke arah Navas yang sudah dalam posisi bebas
dan tak terkawal menceploskan bola ke dalam gawang.
Spanyol 2-0 Prancis
Di babak delapan besar, Spanyol harus menghadapi tim kuat yang
berstatus sebagai runner-up Grup D, Prancis. Dua gol dari Xabi Alonso,
yang menandai caps ke-100 bersama timnas, memastikan tim Matador
melenggang ke semi-final.
Dalam pertandingan ini, del Bosque kembali tidak menggunakan seorang
striker di dalam skuad intinya, dan menjadikan Fabregas sebagai "striker
palsu". Sementara Laurent Blanc secara mengejutkan tidak menurunkan
Samir Nasri sebagai pemain inti.
Gol yang ditunggu-tunggu mulai datang pada menit ke-19. Berawal dari
aksi Andres Iniesta yang memberikan umpan kepada Jordi Alba, yang mampu
beradu cepat dengan Mathieu Debuchy sehingga menyebabkan pemain lawan
terjatuh did ekat kotak penalti. Alba kemudian mengirimkan crossing ke
sisi kanan, dan sudah ada Alonso yang melepaskan sundulan ke gawang.
Alonso kembali mencetak gol lewat titik putih saat pertandingan babak
kedua sudah memasuki masa tambahan waktu. Berawal aksi Anthony
Reveillere yang menjatuhkan Pedro di kotak terlarang. Tanpa salah,
Alonso sukses menceploskan bola.
Portugal 0(2)-0(4) Spanyol
Spanyol akhirnya berhak melaju ke final usai menuntaskan perlawanan
Portugal melalui adu penalti 4-2. Hingga pertandingan normal dan
perpanjangan waktu, Kamis (28/6) dinihari WIB, tidak ada gol yang
tercipta. Pengundian siapa yang menang dilakukan dengan adu tos-tosan.
Dalam pertandingan ini, del Bosque menggunakan seorang striker di
depan. Bukan Torres yang dipilih sebagai starter, namun Alvaro Negredo.
Pada menit ke-54, del Bosque baru memasukkan Fabregas dan menarik keluar
Negredo.
Kedua tim silih berganti melakukan serangan ke masing-masing
pertahanan. Bintang Portugal Cristiano Ronaldo nyaris mencetak gol dalam
pertandingan ini andai ia mampu melakukan penyelesaian akhir dengan
maksimal.
Alonso, yang tampil sebagai penendang pertama Spanyol, gagal
mengeksekusi penalti karena mampu dihalau Rui Patricio. Penendang
pertama dari Portugal, Joao Moutinho, ternyata juga gagal karena mampu
digagalkan Casillas. Kedudukan masih sama kuat.
Tiga penendang Spanyol berikutnya, Iniesta, Pique, Ramos berhasil
menjalankan tugas. Demikian pula dua penendang Portugal berikutnya, Pepe
dan Nani. Namun, Bruno Alves, yang harus bisa menceloskan bola untuk
membuat kedudukan sama 3-3 justru gagal karena bola mengenai mistar
gawang.
Penendang terakhir Spanyol yang dilakukan Fabregas membuahkan hasil
sehingga membuat kedudukan menjadi 4-2 dan mengantarkan tim melaju ke
final serta berpeluang mempertahankan gelar.
Sumber;