PAIJO DAN BUNGA
Malam itu, malam sebelum terjadinya akad nikah, Paijo (sebut saja
begitu) begitu gelisah dan cemas namun senang. Di lintas yang lain,
Bunga (sebut juga begitu) juga tak kalah gelisah. Mereka berdua saling
memikirkan tentang berbagai hal yang bakal menjadikan sejarah di
kehidupan mereka. Ngelamun yang ngeres pun juga dilakukan oleh si paijo,
sambil tak jarang dia kadang bertanya tentang cara-cara berhubungan
badan kepada teman-temannya yang pada waktu itu bedagang.
Dasar teman-temannya adalah kebanyakan pria hidung belang dan jago
ranjang, maka Paijo pun banyak mendapat ilmu mengenai trik dan gaya-gaya
posisi bercinta. Dijelaskan pula perihal Kamasutra, yang temannya
beranggapan hal tersebut memberi banyak contoh tentang posisi-posisi ML.
Paijo pun mulai semakin membayangkan dan semakin tidak tahan untuk
menanti hari besok yang sangat dia tunggu2.
Kemudian akad nikah pun terjadi dengan sukses, sehingga Paijo dan Bunga
secara sah telah ditetapkan sebagai sepasang suami-istri. Wajah mereka
saai itu sangat gembira dan sering mengumbar tanya. “Wah, lama banget ya
ini malam hari tiba, tamu-tamu juga belum tahu sepinya jam berapa”,
ujar Paijo. “Tak sabar ini aku mempraktekkan Cerita Malam Pertama apa
yang dibilang oleh teman-temanku”, tambahnya.
Lalu malam pun tiba. Dengan penuh mimik malu sang Paijo mengajak
istrinya masuk ke dalam “yankkkk, ke dalam kamar yuk?”. si Bunga pun
menjawab “iya kang”, dengan muka malu menunduk ke bawah tapi
senyum-senyum penuh gairah. Di dalam kamar pun mereka lalu cerita-cerita
tentang acara akad nikah dan kisah-kisah yang tadi dilaluinya. setelah
itu, Kisah Malam Pertama dimulai. Si Paijo bertanya kepada Bunga,
“Apakah sudah siap?”, yang dengan sekejap dijawab Bunga “Sangat siap
atuh bang”. Kisah Malam Pertama pun dimulai.
Pertama kali Paijo membuka bajunya, kemudian terlihat pakaian dalam yang
dikenakan sang istri. “Amboi, bodymu sangat mirip dengan Dewi Persik
neng, padat dan berisi, abang jadi sangat beruntung bisa memiliki dan
menikmati tubuh yang sangat bahenol ini”. “Ah abang bisa aja, makasih”,
timpal Bunga yang seketika itu juga langsung nyosor ke bibir Paijo.
Gulat X pun dimulai, dan mereka pun menjadi tanpa satu helai benang pun.
“Ih punya abang lucu ya, kecil gitu bang, xixixixi”, ujar Bunga. “Loh,
kecil-kecil gini gesit sekali neng, kalah ular cobra, hehe”, balas
Paijo.
Pengalaman Malam Pertama sedang dalam proses, mereka melakukan foreplay,
menjilat penuh gairah, tampak Paijo meremas buah sang istri dengan
penuh gairah. “ummmm, kenyal amat neng, ahhh…”. Lalu, dijilatnya juga
serta digigit pas bagian kelengkengnya, sang istri pun semakin mendesah
hebat. “Auhhhhhh, bang, luar biasa sekali rasanya. Teruskan bang, jangan
sampe berhenti”.
Pertarungan pun semakin menjadi-jadi, dan mereka melakukan 69. Slurp
slurp slurp, terdengar bunyi yang begitu bersahutan akibat gairah asmara
mereka yang sudah terpendam selama bertahun-tahun.
Dan Kisah Malam Pertama pun menuju puncaknya. Setelah foreplay berhasil
dilakukan, kemudian Paijo mencoba memasukkan rudalnya yang sangat itu
udah sangat tegang. “Auhhh bang sakit”, ujar Bunga. “Tenang Neng, kalau
pertama kali kata orang emang sakit, namun setelah itu sangat nikmat”,
jawab Paijo. Setelah itu adegan kuda lumping pun berlangsung selama
kurang lebih 15menit, setelah itu, Crotttt “ahhhh, abang keluar neng”,
Paijo berkata.
“Sama bang, eneng juga udah keluar”, timpal Bunga yang seketika juga
langsung memeluk si Paijo dengan lembut dan penuh kasih sayang.
“Pengalaman Malam Pertama yang sangat hebat dan tak terlupakan bang”,
kata Bunga dengan rona muka yang tampak sangat puas. “Iya neng, sungguh
hebat yang abang rasakan, belum pernah merasakan kenikmatan yang seperti
ini sebelumnya”, ujar Paijo sambil membuai rambut dan mengecup kening
Bunga. “Love you pah”, “Love you tuh ma”, ujar keduanya yang menjadikan
penutup Cerita Malam Pertama.
Sumber;
0 komentar on Cerita Dewasa | Malam Pertama :
Post a Comment and Don't Spam!